Jumat, 27 November 2015

Cuma lewat aja koq..

Nggak ngerti kenapa. Aku ngerasa kesepian. Banyak yg aku pikirkan selama ini. Yang orang lain nggak tahu kenapa aku bisa berpikir sejauh ini. Sampai orang asing di twitter mengecap aku tanpa pengenalan terlebih dahulu sebelumnya.
Mr. Right.. ini yang jadi pertanyaan aku sekarang. Semoga ada jawapannya saat usaiku menginjak 29-30. Orangtuaku bukan orangtua yg modern. Mudah menerima orang baru yang berhubungan dengan anak-anaknya. Nggak seperti kalian. Yang mudah direstui orangtua, dengan siapapun kalian berpacaran. Aku pernah menjalani itu. Diam-diam. Tapi ternyata aku nggak bisa bohong sama Ajiku. Aji tahu kalo aku bohong atau jujur. Makanya aku cerita. Tapi ternyata, pikiran kami sama. Kami menganggap semua orang baru itu serius dan berniat penuh menjalani itu. Makanya seringkali Aji nggak bersikap ramah. Aji itu aneh. Kalo nggak suka, pasti 'salting'. Kalo suka, pasti 'salting' juga. Jadi aku nggak pernah bisa tahu gimana penilaian Aji tentang seseorang yang datang, bahkan sekedar ingin main aja. Ngobrol-ngobrol sama aku.
Dan orang yang aku ceritain diatas, pelan-pelan ternyata terbukti siapa aslinya dia. Rasanya nggak pantes aja kalo pacaran tapi berani ngelakuin hubungan badan. Silahkan kalo dia tetap ingin seperti itu. Tapi aku nggak mau. Laki-laki emang egois. Karna kevirginannya tidak bisa dilihat secara kasat mata, dia berani berbuat begitu. Tanpa pernah berpikir gimana nasib perempuan yang udah ditidurinnya nanti. Saat dia menikah nanti? Apa pikir suaminya? Terus apa pernah terpikir, kalo mereka punya anak perempuan, apa mau anak mereka diperlakukan seperti itu sama laki-laki? Ditiduri setelah itu ditinggal seolah nggak ada apa-apa? Hargai perasaan wanita. Hargai mahkotanya. Aku sempet mikir gimana nasib perempuan yang udah pernah tidur sama dia. Walaupun dia nggak hamil, tapi tetap sama artinya buatku. Inilah kelemahan aku. Aku berpikir tentang orang yang nggak pernah mikirin aku. Aku terlalu sayang sama dia. Seandainya aku terlahir sebagai laki-laki, aku nggak mau ngelakuin itu. Karna adikku perempuan. Karna aku takut karma. Tapi sekarang, aku jadi takut sama dia. Takut didekat dia. ngerasa nggak aman dekat dia. tattonya yang banyak, minuman kerasnya, main judi, tidur dengan setiap pacarnya. Itu bukan hidup aku. Ketidaksetujuan Aji tentang dia ternyata terbukti, tapi akunya aja yang ngotot. Disatu sisi, ada temen aku. Temen smp yang tiba-tiba datang berniat hal yang sama. Pacaran. Tapi dasar begonya aku yang biarin dia jemput aku dikampus, kasih dia kesempatan. Masha Allah kata-katanya seolah dia berniat mengobati luka dihati aku. Dengan gamblangnya dia bilang 'aku udah biasa disakitin koq, yang penting aku nggak mau nyakitin kamu' terus ini 'aku suka kamu dari smp' terus lagi 'aku juga mikirlah kalo aku mau dapet perempuan yang bener yang suci aku nggak bakal nyentuh perempuan' terus lagi 'cuma sampe jam 2malem dirumah irham, tapi nggak ngekang gitu juga kaliii' padahal dia ngomong sendiri kalo dia seneng ada perempuan yang bisa ngatur dia. Kata-kata itu. Aku inget betul itu. Tapi semuanya salah. Aku tahu jelas siapa yang dia suka waktu smp. Bego aku. Gimana bisa dia ngobatin sakit hati aku, kalo dia sendiri juga sakit hati? Seolah-olah dia pengobat hati, tahu gimana cara naklukin perempuan. Dalam waktu semalam abis dia nembak, belum aku jawab, dia langsung bilang kita jadi teman aja ya. Gampang banget masuk habis itu pergi? Sehabis itu lagi dia bilang aku matre, cemburuan buta, ngekang, dan nggak tahu apaan lagi. Rasanya dia nusuk aku dari depan dari belakang dari mana-mana tepat kena perasaan aku. Padahal dia cuma nganter aku pulang itu cuma sekali. Dan itu juga maunya dia yang katanya mau ngebuktiin. Pulang pun langsung pulang. Aku nggak minta mampir apa-apa. Minta dibeliin apa, nggaaak. Sampe dirumah, dia bukannya nanya orangtua aku, tapi justru nanya 'mobil Aji mana?' dan karna dia masih nganggur, dia deketin aku biar dia pikir aku bisa bantu dia bujuk Aji biar masukin dia kerjaan. Dia pikir dia siapa? Deketin aku dengan hal-hal yang nggak seberapa, terus dia mau dapetin semuanya. Tapi dia bilang aku matre. Dimana letak pikirannya itu? Semuanya. Semuanya kecurigaan Aji kebukti. makanya itu, sejak itu aku nggak berani ngenalin siapa-siapa ke Aji. Aku nggak berani. Apalagi kalo Aji nggak suka tanpa sebab, Wallahuallam entah kenapa terbukti. Tuhan masih ngasih petunjuknya sekalipun aku udah banyak salah sama Tuhan. Itu kenapa sebabnya aku cuma bisa bertindak lebih lanjut kalo ada restu mereka. Untuk seseorang di twitter itu, maaf saya udah buat anda salah paham. mungkin anda pikir saya kaya nggak teguh pendirian. Tapi itu sebabnya. Cuma tentang pasangan aja aku butuh sekali restu orangtua. kalo yang lain, kaya pendidikan yang aku jalanin, aku pilih karna aku yang mau. Alhamdulillah berjalan lancar dan orangtua ngerestuin nyemangatin kuliahku.
Sekarang aku jadi ngerasa mesti menutup diri. Lebih buat aku jadi tenang. Kesalahpahaman yang nggak tahu kenapa bisa dan kapan mulainya ini, aku harap kamu baca diblog aku yang aku cantumin alamatnya ditwitter. Supaya kamu tahu. Aku yakin kamu orang yang baik. Cuma mau jujur tentang penilaian aku soal orangtua. Cuma mau membenarkan kalo aku seharusnya bertahan sama pendirianku. Tapi ada saatnya aku mesti dengerin dan pertimbangin apa kata orang lain. Bukan semua orang, tapi cuma keluarga dan sahabat. Thanks.



reff : http://blogdwirachma.blogspot.com/2013/01/cuma-lewat-aja-koq.html

Tags:

0 Responses to “Cuma lewat aja koq..”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan artikel via email

© 2013 Ruang Inspirasi 2015. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks