Jumat, 01 April 2016
CONTOH SATUAN ACARA PENYULUHAN
Jumat, 01 April 2016 by Alfanet Fx
TUGAS
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DISUSUN OLEH:
Nama: Amelia Nofriyani
NIM: 12111698
Dosen Pembimbing : Ns. Aida Minropa, S. Kep
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
DIII KEPERAWATAN
T.A : 2012 / 2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu penyakit dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali penyakit ISPA pada anak. Sebagai orang tua, tentu bijak untuk selalu bersikap tanggap dan antisipatif ketika gejala-gejala penyakit ISPA pada anak sudah mulai kelihatan seperti demam, batuk, ingus, dan bersin-bersin.
Sudah beberapa minggu kami berada di puskesmas pauh banyak orang tua membawa anak mereka ke puskesmas dengan keluhan seperti demam, batuk, ingus, dan bersin-bersin. Jika dihitung pada bulan mei diagnosa ISPA yang terdapat pada anak sebanyak 90 orang di puskesmas pauh ini. Tentunya penyakit ISPA pada anak dapat berakibat buruk terhadap organ tubuh yang lain, karena masih rentan terhadap serangan penyakit. Beberapa dampak serius yang bisa ditimbulkan dari serangan penyakit ini dapat berupa adanya gangguan proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Di harapkan pasien dapat mengerti dan memahami tentang penyakit ISPA.
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan pengertian ISPA dengan benar
b. Mengetahui penyebab dari ISPA pada anak
c. Mengetahui tanda dan gejala penyakit ISPA pada anak
d. Mengetahui cara penularan penyakit ISPA pada anak
e. Mengetahui cara pencegahan penyakit ISPA pada anak
f. Mengetahui dampak/bahaya penyakit ISPA pada anak
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN
- Pelaksanaan kegiatan
1. Topik : Infeksi Saluran Nafas Akut
2. Sasaran : Anak-anak
3. Metode : a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
4. Media : a. Lembar balik
b. Leaflet
5. Waktu dan tempat
a. Hari / tanggal : Sabtu, 7 Desember 2013
b. Waktu : menit
c. Tempat : STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
6. Setting tempat
Keterangan :
: Pembimbing.
: Mahasiswa.
: Klien.
: Keluarga klien.
7. Organisasi
a. Leader : Silvia Febri
b. Co Leader : Amelia Nofriyani
c. Observer : Afrianis Siska
d. Fasilitator : 1. Nora Yuliana
2. Resnita Niati
3. Meri Purnama Sari
A. Kegiatan Penyuluhan
No | Waktu | Kegiatan Penyuluhan | Kegiatan Peserta |
1 | 5 Menit | Pembukaan : ü Mengucapkan salam. ü Menjelaskan topic dan tujuan. ü Menjelaskan kontrak waktu. | ü Menjawab salam ü Memperhatikan ü Memperhatikan |
2 | 15 Menit | Pelaksanaan : ? Menggali pengetahuan keluarga tentang defenisi ISPA Pada Anak ? Memberi reinforcement positif. ? Menjelaskan defenisi ISPA Pada Anak ? Menggali pengetahuan keluarga tentang penyebab ISPA Pada Anak ? Memberi reinforcement positif. ? Menjelaskan penyebab Penyakit ISPA Pada Anak ? Menggali pengetahuan keluarga tentang siapa yang beresiko tinggi terkena ISPA Pada Anak ? Memberi reinforcement positif. ? Menjelaskan tanda dan gejala ISPA Pada Anak ? Menggali pengetahuan keluarga tentang gaya hidup sehat pada penderita ISPA Pada Anak ? Memberi reinforcement positif. ? Menjelaskan gaya hidup sehat pada penderita ISPA Pada Anak ? Menggali pengetahuan keluarga tentang pencegahan ISPA Pada Anak ? Memberi reinforcement positif ? Menjelaskan tentang pencegahan ISPA Pada Anak ? Menjelaskan tentang pencegahan ISPA Pada Anak ? Menjelaskan tentang jenis obat tradisional untuk penderita ISPA Pada Anak ? Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. ? Menjawab pertanyaan yang diajukan. | ? Mengemukakan pendapat. ? Mendengarkan. ? Memperhatikan. ? Mengemukakan pendapat. ? Mendengarkan. ? Memperhatikan. ? Mengemukakan pendapat. ? Mendengarkan. ? Memperhatikan ? Mengemukakan pendapat ? Mendengarkan. ? Memperhatikan ? Mengemukakan pendapat ? Mendengarkan ? Memperhatikan ? Mengemukakan pendapat ? Mendengarkan ? Memperhatikan ? Mengemukakan pendapat ? Mendengarkan ? Memperhatikan ? Mengemukakan Pendapat ? Memperhatikan |
3 | 5 Menit | Penutup ? Mengevaluasi bersama-sama keluarga atas materi yang telah dibahas. ? Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah dibahas. ? Mengucapkan salam. | ? Mengevaluasi. ? Mendengarkan dan memperhatikan. ? Menjawab salam |
A. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Pengaturan tempat teratur, berbentuk persegi panjang.
b) Suasana tenang, tidak ada penghalang selama penyuluhan.
c) Tempat dan media penyuluhan dapat digunakan sesuai rencana.
d) Keluarga memperhatikan dan mendengarkan dengan baik
2. Evaluasi Proses
a) Selama proses berlangsung diharapkan keluarga dapat mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan.
b) Selama kegiatan berlangsung diharakan keluarga berperan aktif.
c) Selama kegiatan berlangsung diharakan keluarga mengajukan pertanyaan.
d) Peran perawat sebagai pemberi penyuluhan terlaksana sesuai tujuan.
3. Evaluasi Hasil
a. Menjelaskan pengertian ISPA dengan benar
b. Mengetahui penyebab dari ISPA pada anak
c. Mengetahui tanda dan gejala penyakit ISPA pada anak
d. Mengetahui cara penularan penyakit ISPA pada anak
e. Mengetahui cara pencegahan penyakit ISPA pada anak
f. Mengetahui dampak/bahaya penyakit ISPA pada anak
Materi ISPA
I. Pengertian ISPA
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2ffi2:153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
l. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksa seperti sinus-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disertai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).
Adapun pembagian ISPAsecara anatomis adalah sebagai berikut:
1. ISPA ringan
Ditandai dengan satu atau lebih gejala berikut :
a. Batuk.
b. Pilek dengan atau tanpa demam.
2. ISPA sedang
Meliputi gejala ISPA ringan ditambah satu atau lebih gejala berikut :
a. Pernapasan cepat.
1) Umur <>
2) Umur 1-4 tahun : 40 kali/menit atau lebih.
b. Wheezing(nafas menciut-ciut).
c. Sakit atau keluar cairan dari telinga.
d. Bercak kemerahan (campak).
e. Khusus untuk bayi <2>
3. ISPA berat
Meliputi gejala sedang atau ringan ditambah satu atau lebih gejala berikut :
a. Penarikan sela iga kedalam sewaktu inspirasi.
b. Kesadaran menurun.
c. Bibir/kulit pucat kebiruan.
d. Stridor (nafas ngorok) sewaktu istirahat.
e. Adanya selaput membrane difteri.
II. Penyebab ISPA
a. Virus dan bakteri : virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influerzae.
b. Alergen spesifik : alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas.
c. Perubahan cuaca dan lingkungan : kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.
d. Aktifitas : kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita ISPA.
e. Asupan gizi yang kurang.
III. Tanda dan Gejala ISPA
1. Suhu badan balita <37°C.
2. Terdapat batuk.
3. Terjadi pilek.
4. Hidung tersumbat, karena adanya discharge atau cairan di rongga hidung anak, discharge hidung sering dimulai sebagai discharge yang jernih kemudian kental berwarna kuning Purulen.
5. Nafas anak cepat, pada anak usia l2 bulan sampai 5 tahun pernafasannya <40x/i.
6. Nafas berbunyi wheezing.
7. Nyeri pada tenggorokan.
8. Terkadang anak tidak mau minum.
IV. Patofisiologi
Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :
1. Tahap prepatogenesis : penyebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa.
2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit, timbul gejala demam dan batuk.
4. Tahap lanjut penyaklit, dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh dengan atelektasis, menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia.
Penyebaran Penyakit
Pada ISPA, dikenal 3 cara penyebaran infeksi, yaitu :
1. Melalui areosol (partikel halus) yang lembut, terutama oleh karena batuk-batuk.
2. Melalui areosol yang lebih berat, terjadi pada waktu batuk-batuk dan bersin.
3. Melalui kontak langsung atau tidak langsung dari benda-benda yang telah dicemari oleh jasad renik.
Faktor Risiko
Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya ISPA :
1. Usia
Anak yang usianya lebih muda, kemungkinan untuk menderita atau terkena penyakit ISPA lebih besar bila dibandingkan dengan anak yang usianya lebih tua karena daya tahan tubuhnya lebih rendah.
2. Status Imunisasi
Annak dengan status imunisasi yang lengkap, daya tahan tubuhnya lebih baik dibandingkan dengan anak yang status imunisasinya tidak lengkap.
3. Lingkungan
Lingkungan yang udaranya tidak baik, seperti polusi udara di kota-kota besar dan asap rokok dapat menyebabkan timbulnya penyakit ISPA pada anak.
V. Penatalaksanaan
1. Suportif :
? Meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi yang adekuat, pemberian multivitamin, dll.
2. Antibiotik :
? Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab.
? Utama ditujukan pada pneumonia, Influenza dan Aureus.
? Menurut WHO :
o Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, Amoksisillin, Ampisillin, Penisillin Prokain.
o Pnemonia berat : Benzil penicillin, klorampenikol, kloksasilin, gentamisin.
? Antibiotik baru lain : Sefalosforin, quinolon, dll.
Pencegahan
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain :
1. Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara memberikan makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi.
2. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap penyakit baik.
3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih.
4. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah memakai penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau orang yang sedang menderita penyakit ISPA.
VI. Komplikasi ISPA
1. Asma
Asma adalah berulang atau batuk persisten yang disebabkan oleh suatu kondisi alergi non infeksi dengan gejala : sesak nafas, nafas berbunyi wheezing, dada terasa tertekan, batuk biasanya pada malam hari atau dini hari.
2. Kejang demam
Kejang demam adalah bangkilan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rentan lebih dari 38oC) dengan gejala berupa serangan kejang klonik atau tonik klonik bilateral. Tanda lainnya seperti mata terbalik keatas dengan disertai kejang kekakuan atau kelemahan, gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan atau hanya sentakan kekauan fokal.
3. Tuli
Tuli adalah gangguan sistem pendengaran yang terjadi karena adanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus dengan gejala awal nyeri pada telinga yang mendadak, persisten dan adanya cairan pada rongga telinga.
4. Syok
Syok merupakan kondisi dimana seseorang mengalami penurunan fungsi dari system tubuh yang disebabkan oleh babagai faktor antara lain : faktor obstruksi contohnya hambatan pada system pernafasan yang mengakibatkan seseorang kekurangan oksigen sehingga seseorang tersebut kekurang suplay oksigen ke otak dan mengakibatkan syok.
Pencegahan ISPA pada Balita
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain :
1. Perbaikan peningkatan gizi pada bal ita
a. Penyusunan atau pengaturan menu
b. Cara pengolahan makanan
c. Variasi menu
2. Perbaikan dan santasi lingkungan
3. Pemeliharaan Kesehatan perorangan
4. Tindakan preventif
a. Memberikan imunisasi pada gorongan yang rentan terhadap penyakit tertentu
b. Isolasi terhadap penderita ISPA
5. Perawatan dan pengobatan ISPA di rumah
a. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. pemberian ASI pada bayi yang menyusui juga tetap diberikan.
b. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak,
c. Menjaga kelancaran pernafasan
Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk lendirnya dikeluarkan.
d. Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.
e. Mengatasi panas
Untuk anak usia 2bln - 5tahun demam diatasi dengan paracetamol dan atau dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk). Pemberian kompres dengan cara : gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.
f. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.
g. Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat, anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Meadow,Sir Roy dan Simen.2002.Lectus Notes:Pediatrika.Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama
Ngastiyah,1997.Perawatan Anak sakit.Jakarta:EGC
Notoadmodjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat.jakarta ;EGC
Dr.Karel A,L,Staa,SpA Mila Meila Sari.2005.Menjadi Dokter Anak di rumah.
reff : http://amelianofriyani.blogspot.com/2014/05/v-behaviorurldefaultvmlo_6363.html Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “CONTOH SATUAN ACARA PENYULUHAN”
Posting Komentar