Jumat, 20 November 2015

JAMUS KALIMUSADA


Serat/Layang Jamus Kalimusadaadalah nama sebuah pusaka dalam duniapewayanganyang dimiliki olehPrabu Puntadewa( alias Yudistira atau Darmakusumah ), pemimpin paraPandawa. Pusaka ini berwujud kitab, dan merupakan benda yang sangat dikeramatkan dalamKerajaan Amarta.
Asal-Usul Kata
Sebagian pendapat mengatakan bahwa istilahKalimasadaberasal dari kataKalimat Syahadat, yaitu sebuah kalimat utama dalamagama Islam. Kalimat tersebut berisi pengakuan tentang adanyaTuhanyang tunggal, sertaNabi Muhammadsebagai utusan-Nya.
Menurut pendapat tersebut, istilah Kalimasada diciptakan olehSunan Kalijaga, salah seorang penyebar agama Islam diPulau Jawapada abad ke-16. Konon, Sunan Kalijaga menggunakanwayang kulitsebagai media dakwah, antara lain ia memasukkan istilah Kalimat Syahadat ke dalam dunia pewayangan.
Namun pendapat lain mengatakan bahwa sebelum datangnya agama Islam, istilah Kalimasada sudah dikenal dalam kesussastraan Jawa. Pendapat ini antara lain dikemukakan oleh Dr.Kuntar Wiryamartana SJ. Istilah Kalimasada bukan berasal dari kataKalimat Syahadat, melainkan berasal dari kataKalimahosaddha.
IstilahKalimahosaddhaditemukan dalam naskahKakawin Bharatayuddhayang ditulis pada tahun1157atau abad ke-12, pada masa pemerintahanMaharaja JayabhayadiKerajaan Kadiri. Istilah tersebut jika dipilah menjadiKali-Maha-Usaddha, yang bermakna "obat mujarab Dewi Kali".
Kakawin Bharatayuddhamengisahkan perang besar antara keluargaPandawamelawanKorawa. Pada hari ke-18 panglima pihak Korawa yang bernamaSalyabertempur melawanYudistira. Yudistira melemparkan kitab pusakanya yang bernamaPustaka Kalimahosaddhake arah Salya. Kitab tersebut berubah menjadi tombak yang menembus dada Salya.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa istilahKalimahosaddhasudah dikenal masyarakat Jawa sejak beberapa abad sebelum munculnya Sunan Kalijaga. Mungkin yang terjadi adalah Sunan Kalijaga memadukan istilahKalimahosaddhadenganKalimat SyahadatmenjadiKalimasadasebagai sarana untuk berdakwah. Tokoh ini memang terkenal sebagai ulama sekaligus budayawan di Tanah Jawa.

Kisah dalam Pewayangan
Salah satu kisahpewayanganJawamenceritakan tentang asal-usul terciptanya pusaka Jamus Kalimasada. Pada mulanya terdapat seorang raja bernama Prabu Kalimantara dari Kerajaan Nusahantara yang menyerang kahyangan bersama para pembantunya, yaitu Sarotama dan Ardadedali. Dengan mengendarai Garuda Banatara, Kalimantara mengobrak-abrik tempat tinggal paradewa.
Batara Gururaja kahyangan meminta bantuanResi Satrukemdari pertapaan Sapta Arga untuk menumpas Kalimantara. Dengan menggunakan kesaktiannya, Satrukem berhasil membunuh semua musuh para dewa tersebut. Jasad mereka berubah menjadi pusaka. Kalimantara berubah menjadi kitab bernama Jamus Kalimasada, Sarotama dan Ardadedali masing-masing menjadi panah, sedangkan Garuda Banatara menjadi payung bernama Tunggulnaga.
Satrukem kemudian memungut keempat pusaka tersebut dan mewariskannya secara turun-temurun, sampai kepada cicitnya yang bernamaResi WyasaatauAbyasa. Ketika kelima cucu Abyasa, yaitu paraPandawamembangun kerajaan baru bernamaAmarta, pusaka-pusaka tersebut pun diwariskan kepada mereka sebagai pusaka yang dikeramatkan dalam istana.
Di antara pusaka-pusaka Kerajaan Amarta, Jamus Kalimasada menempati peringkat utama. Kisah-kisah pedalangan banyak yang bercerita tentang upaya musuh-musuh Pandawa untuk mencuri Kalimasada. Meskipun demikian pusaka keramat tersebut senantiasa kembali dapat direbut oleh Yudistira dan keempat adiknya.





reff : http://padalangan.blogspot.com/2013/01/jamus-kalimusada.html

reff : http://padalangan.blogspot.com/2013/01/jamus-kalimusada.html

Tags:

0 Responses to “JAMUS KALIMUSADA”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan artikel via email

© 2013 Ruang Inspirasi 2015. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks