Jumat, 27 Maret 2015
SANG HYANG ANTAGA
Saya slalu rindu pada sobat semua, saya berharap sobat semua slalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa. Bahasan kali ini adalan tentang SANG HYANG ANTAGA."
SANG HYANG ANTAGA
Sang Hyang Antaga berkhayangan di Sabaluri, permaisurunya tak pernah disebutkan.
Layang Purwacarita menerangkan, putra Sang Hyang Tunggal ada tiga, yaitu : Sang Hyang Antaga, Sang Hyang Ismaya dan Sang Hyang Manikmaya. Ketiganya sangat rupawan, sama-sama tanpa cacat.
Konon katanya, Sang Hyang Antaga dan Sang Hyang Ismaya sama-sama ingin menguasai kerajaan para dewa di Suralaya, menggantikan kedudukan sang rama (ayah) Sang Hyang Tunggal. Karena berebut kekuasaan, keduanya mengadakan sayembara �nguntal gunung� (menelan gunung), siapa yang bias menelan gunung dan mengeluarkannya kembali melalui Dubur, dialah yang nantinya akan menguasai para Dewa menggantikan sang rama menjadi raja di Suralaya.
Dengan mengeluarkan seluruh kesaktian dan menumpahkan segenap kekuatan, Sang Hyang Antaga memulai sayembara dengan mengangkat sebuah gunung yang digunakan sebagai sarana sayembara, lalu dimasukkanlah gunung tersebut kedalam mulutnya. Namun meski hingga matanya melotot dan bola matanya hampir melompat keluar dari kelopaknya dan mulutnya pun hingga robek sangat lebar sekali, namun Sang Hyang Antaga tetap tak dapat menelan gunung sayembara tersebut, akhirnya gunung tersebut dikeluarkan kembali dari mulutnya. Sejak saat itu sirnah sudah ketampanan Sang Hyang Antaga, karena matanya yang melotot tak lagi dapat kembali begitupula dengan mulutnya yang robek sangatlah lebar bag pintu gua.
Setelah Sang Hyang Antaga gagal, maka Sang Hyang Ismaya memulai aksinya. Gunung pun diangkat keatas, dimasukkan kedalam mulut dan ditelan, gellleeek! Karena begitu besar kesaktiannya, Sang Hyang Ismaya sanggup menelan gunung tersebut dengan gampang. Namun apa yang terjadi, Sang Hyang Ismaya tak lagi sanggup untuk mengeluarkan gunung tersebut melalui duburnya. Gunung terhenti diatas duburnya. Karena hal tersebut, sejak saat itu bokong Sang Hyang Ismaya jadi sangat besar, menyebabkan dirinya kehilangan kerupawanannya.
Tindakan kedua putranya tersebut membuat Sang Hyang Tunggal murka,maka dari itu keduanya diusir dari Suralaya untuk turun ke Marcapada (Dunia manusia). Di Marcapada Sang Hyang Antaga disebut Togog dan Sang Hyang Ismaya disebut Semar.
Menurut layang Purwakandha, Togog ketika semasa mudanya bernama Sang Hyang Puguh, sedangkan Semar pada mulanya bernama Sang Hyang Punggung.
Sang Hyang Tunggal mempunyai empat putra, yaitu : Sang Hyang Puguh, Sang Hyang Punggung, Sang Hyang Manan dan Sang Hyang Samba. Diantara keempat putra tersebut yang paling dicintai oleh Sang Hyang Tunggal adalah Sang Hyang Samba. Maka dari itu Sang Hyang Samba lah yang nantinya akan dicalonkan sebagai penggantinya menduduki tahta kerajaan Suralaya merajai para dewa. Hal itu membuat iri hati ketiga putra Sang Hyang tunggal yang lain.maka dari itu, ketiga putra Sang Hyang Tunggal tersebut, semua ingin membunuh Sang Hyang Samba.
Pada suatu hari Sang Hyang Puguh, Sang Hyang Punggung dan Sang Hyang Manan bersama-sama mengeroyok Sang Hyang Samba. Dengan maksud akan dibunuh, Sang Hyang Samba dianiaya oleh ketiga saudaranya. Namun sebelum Sang Hyang Samba berhasil terbunuh, perbuatan buruk yang dilakukan ketiga saudaranya tersebut diketahui oleh Sang Hyang Tunggal. Dengan tubuh gemetarkarena merasa berdosa besar atas tindakannya, Sang Hyang Puguh, Sang Hyang Punggung dan Sang Hyang Manan cepat-cepat mengerubuti kaki sang ayah lalu mengiba meminta ampunan. Namun hanya Sang Hyang Manan sendiri yang mendapatkan ampunan. Karena pada dasarnya Sanng Hyang Manan adalah pribadi yang tak menyukai tindakan kekerasan yang mereka rencanakan pada Sanng Hyang Samba. Sang Hyang Manan mau diajak untuk menganiaya Sang Hyang Samba karena dirayu dan dipaksa oleh Sang Hyang Puguh dan Sang Hyang Punggung.
Karena begitu murkanya Sang Hyang Tunggal, maka iya tega mengusir Sang Hyang Puguh dan Sang Hyang Punggung ke Marcapada. Di Marcapada Sang Hyang Puguh disebut Togog dan Sang Hyang Punggung disebut Semar.
Dikemudian hari, Sang Hyang Samba menggantikan kedudukan sang rama menduduki tahta sebagai raja di Suralaya berjulukan Bathara Guru, sedangkan yang menjadi patihnya adalah Sang Hyang Manan yang disebut dengan nama Bathara Narada atau Kanekaputra.
Terjemahan Silsilah Wayang Purwa Mawa Carita karangan S. Padmosoekotjo
Diposting oleh Ariez Saeba"
Source : http://ariezsaeba.blogspot.com/2010/08/sang-hyang-antaga.html
         Demikian yang dapat saya paparkan mengenai SANG HYANG ANTAGA yang menjadi pokok bahasan kali ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul postingan ini.
Tags:
0 Responses to “SANG HYANG ANTAGA”
Posting Komentar