Kamis, 26 Februari 2015
Pengertian Beton pada bangunan
Kamis, 26 Februari 2015 by Alfanet Fx
Smoga sobat semua tidak bosan bertemu saya he he, bagaimana kabarnya nih sobat semua ? yang pastinya sehat dan bahagia ya. Ok langsung saja pada topik kita kali ini adalah Pengertian Beton pada bangunan."
Pada jaman sekarang tidak ada yang tidak tahu namanya beton. Ya material ini sudah sangat dikenal di masyarakat sebagai bahan baku kontruksi bangunan gedung, rumah, jembatan, dan sebagainya. Faktor penyebab Masyarakat sering menggunakan beton dalam membangun di antaranya adalah tersedianya dengan mudah material penyusun beton yaitu pasir, semen, kerikil dan air. Di Indonesia sangat mudah untuk mendapatkan material penyusun beton sehingga kebanyakan dari proyek-proyek menggunakan beton.�
Beton adalah bahan buatan yang terjadi sebagai hasil pengerasan suatu campuran tertentu dari semen, air dan agregat (batu pecah, kerikil, dan pasir) dengan perbandingan tertentu. Karena beton merupakan komposit, maka kualitas beton tergantung dari kualitas material-material� pembentuknya (Tjokrodimulyo,1992)
Untuk menghasilkan beton dengan kualitas yang baik, diperlukan takaran-takaran tertentu atau biasa disebut mix design. Selain itu, adukan beton harus diusahakn dalam kondisi homogeny dengan kelecakan tertentu agar tidak terjadi segregasi. Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan membentuk material seperti batu. Semakin kecil rongga yang dihasilkan dalam campuran beton maka semakin tinggi kuat desak yang dihasilkan. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jembatan penyeberangan, dan semen dalam bata/tembok blok. Nama lain untuk beton adalah batu cair.
Kekuatan, keawetan dan sifat beton yang lain sangat bergantung pada sifat-sifat bahan dasarnya, nilai perbandingan bahan-bahannya, cara pengadukan maupun cara pengerjaan selama penuangan adukan beton, cara pemadakan dan perawatan selama proses pengerasan. Luasnya pemakaian beton disebabkan oleh karena terbuat dari bahan-bahan yang umumnya mudah diperoleh, serta mudah diolah sehingga menjadikan beton memiliki sifat yang dituntut sesuai dengan situasi pemakain tertentu.
Saat ini pengetahuan cara pembuatan beton tampaknya lebih popular daripada tentang bahan dasarnya. Hal ini yang mengakibatkan munculnya banyak pabrik beton jadi (ready mix concrete). Karena air dan semen dicampur, partikel-pertikel semen cenderung berkumpul menjadi gumpalan yang dikenal gumpalan semen. Penggumpalan mencegah pencampuran antara semen dan air� yang mengakibatkan kehilangan kemampuan kerja (loss of workability) dari campuaran beton sebagaimana hal tersebut mencegah hidrasi yang sempurna. Ini berarti bahwa pengurangan kekuatan potensial penuh dari pasta semen akan ditingkatkan. Pada beberapa kejadian dalam 28 hari perawatan hanya 50% kandungan semen sudah terhidrasi (Smith and Andreas,1989)
Bahan kimia pembantu (chemical admixtures) dan bahan-bahan lain merupakan bahan tambahan (additives) kepada beton. Jumlahnya relatif sedikit tetapi pengaruhnya cukup besar pada kekuatan beton sehingga banyak digunakan. Oleh sebab itu penggunaanya harus tepat dan teliti.�
Salah satu kelebihan beton adalah material penyusunnya mudah didapatkan dan tersedia melimpah di alam Indonesia, Mudah dibentuk sesuai dengan kegunaannya, Pelaksanaan relatif lebih mudah. Sedangkan untuk kekurangannya adalah Beton hanya sekali pakai. berbeda dengan baja yang bisa didaur ulang kembali.
Beton adalah bahan buatan yang terjadi sebagai hasil pengerasan suatu campuran tertentu dari semen, air dan agregat (batu pecah, kerikil, dan pasir) dengan perbandingan tertentu. Karena beton merupakan komposit, maka kualitas beton tergantung dari kualitas material-material� pembentuknya (Tjokrodimulyo,1992)
Untuk menghasilkan beton dengan kualitas yang baik, diperlukan takaran-takaran tertentu atau biasa disebut mix design. Selain itu, adukan beton harus diusahakn dalam kondisi homogeny dengan kelecakan tertentu agar tidak terjadi segregasi. Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan membentuk material seperti batu. Semakin kecil rongga yang dihasilkan dalam campuran beton maka semakin tinggi kuat desak yang dihasilkan. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jembatan penyeberangan, dan semen dalam bata/tembok blok. Nama lain untuk beton adalah batu cair.
Kekuatan, keawetan dan sifat beton yang lain sangat bergantung pada sifat-sifat bahan dasarnya, nilai perbandingan bahan-bahannya, cara pengadukan maupun cara pengerjaan selama penuangan adukan beton, cara pemadakan dan perawatan selama proses pengerasan. Luasnya pemakaian beton disebabkan oleh karena terbuat dari bahan-bahan yang umumnya mudah diperoleh, serta mudah diolah sehingga menjadikan beton memiliki sifat yang dituntut sesuai dengan situasi pemakain tertentu.
Saat ini pengetahuan cara pembuatan beton tampaknya lebih popular daripada tentang bahan dasarnya. Hal ini yang mengakibatkan munculnya banyak pabrik beton jadi (ready mix concrete). Karena air dan semen dicampur, partikel-pertikel semen cenderung berkumpul menjadi gumpalan yang dikenal gumpalan semen. Penggumpalan mencegah pencampuran antara semen dan air� yang mengakibatkan kehilangan kemampuan kerja (loss of workability) dari campuaran beton sebagaimana hal tersebut mencegah hidrasi yang sempurna. Ini berarti bahwa pengurangan kekuatan potensial penuh dari pasta semen akan ditingkatkan. Pada beberapa kejadian dalam 28 hari perawatan hanya 50% kandungan semen sudah terhidrasi (Smith and Andreas,1989)
Bahan kimia pembantu (chemical admixtures) dan bahan-bahan lain merupakan bahan tambahan (additives) kepada beton. Jumlahnya relatif sedikit tetapi pengaruhnya cukup besar pada kekuatan beton sehingga banyak digunakan. Oleh sebab itu penggunaanya harus tepat dan teliti.�
Salah satu kelebihan beton adalah material penyusunnya mudah didapatkan dan tersedia melimpah di alam Indonesia, Mudah dibentuk sesuai dengan kegunaannya, Pelaksanaan relatif lebih mudah. Sedangkan untuk kekurangannya adalah Beton hanya sekali pakai. berbeda dengan baja yang bisa didaur ulang kembali.
Source : http://www.jasasipil.com/2014/10/pengertian-beton-pada-bangunan.html
         Demikianlah kupsan kita tentang Pengertian Beton pada bangunan ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca. Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Pengertian Beton pada bangunan”
Posting Komentar