Sabtu, 21 Februari 2015
Catatan Tim Ekspedisi Katulistiwa di Gunung Bondang, Murung Raya
Halo apa kabar Sobat semua ?, tentunya Sobat semua pasti dalam keadaan sehat wal'afiat tidak kurang satu apapun. Kali ini kita akan membuka topik tentang Catatan Tim Ekspedisi Katulistiwa di Gunung Bondang, Murung Raya."Karena sedikitnya catatan tentang pendakian Gunung Bondang di Kalimantan Tengah maka saya masukan tulisan dari Koran Kalteng Post yang diterbitkan selama 3 hari dan saya gabungkan menjadi satu tulisan. Semoga menambah referensi bagi kawan-kawan yang ingin mendaki Gunung Bondang.
Hanya 37 Orang yang Lolos Seleksi Ritual Adat
Menembus hutan belantara Gunung Bondang bukanlah hal mudah, terlebih tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang terdiri dari ratusan anggota. Dari jumlah tersebut hanya 37 orang saja yang berhasil melewati seleksi ritual adat. Seleksi ini baru yang pertama dari rangkaian ritual yang harus dilakukan untuk memasuki kawasan gunung Bondang.
Bertemu Kakek Bertapa Terbalik dan Tolung Lingu, Tanaman�
Menurut mitos yang beredar di warga desa seputar Gunung Bondang, selama berada di Kawasan Puruk Batu Bondang ada beberapa pantangan. Seperti berkata jorok, berteriak, tertawa keras, buang hajat sembarangan, serta mengambil sesuatu tanpa permisi. Dampak negatif yang bisa terjadi seperti kesurupan atau sakit tanpa sebab atau berubahnya cuaca menjadi ekstrim secara mendadak. **** Selain hal negatif ada pula hal positif yang terjadi apabila para penunggu Puruk Batu Bondang senang akan kehadiran orang yang berkunjung. Biasanya disebut warga dengan "ketuahan" atau keberuntungan dengan menemukan benda-benda aneh atau hewan dan tanaman dengan nilai ekonomis atau magis tinggi. Lamanya waktu pendakian yang dikomandoi oleh Letnan Satu Infanteri Petrus Suryo Prabowo ini mencapai 4 jam perjalanan dan panjangnya ritual dan kurangnya logistik yang dibawa ke puncak Karewa mengharuskan tim turun kembali kaki gunung.
Ada Udang Hidup di Lumut, Anggrek Tiga Warna, Jamur Merah Putih
Mengabadikan petualangan Tim Ekspedisi Khatulistiwa melalui rekaman kamera dan lensa menjadi bagian penting dalam penjelajahan ini. Sebab banyak kekayaan alam baik flora dan fauna yang bisa dikatakan unik dan langka. **** Selama melakukan pendakian menuju menuju puncak Gunung Bondang, banyak flora fauna yang unik di temukan tim. Diantara temuan yang terbilang langka tersebut adalah sejenis udang. Letak keunikan udang ini adalah dari media hidupnya. Jika udang biasa kerap ditemui di perairan, maka udang Gunung Bondang mampu hidup di sela-sela rimbunnya lumut basah yang tumbuh endemik di Puncak Lapak Pati (puncak kedua di Gunung Bondang).
Hewan lain yang cukup unik yang dijumpai tim di kawasan Gunung Bondang adalah Kura-kura yang mampu hidup di tengah gunung jauh dari sumber air dengan kondisi cangkang yang ditumbuhi lumut. Selain itu tim juga menemukan jenis anggrek dengan kuntum bunga yang memiliki 3 corak warna atau dikenal dengan three color dari genus yang belum diketahui. Fauna lainnya yang berhasil ditemukan serta belum diteliti jenisnya yaitu jamur yang tumbuh di antara tebalnya lumut dengan corak warna yang kontras merah dan putih. "Flora dan fauna yang ditemukan tim di Gunung Bondang akan dilaporkan tim ekspedisi dan selanjutnya diserahkan ke para peneliti untuk ditindaklanjuti. Kita berharap melalui penelitian itu kekayaan alam yang ada bisa dijaga dan dilestarikan," ucap Wakil Bupati Mura Nuryakin, kepada Kalteng Pos beberapa waktu lalu menyikapi keunikan temuan flora dan fauna di Gunung Bondang. Sementara itu, staf Humas Pemkab Mura Joko Santosa menyebut selama berada di kawasan Gunung Bondang merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Keakraban pun terjalin di antara sipil dan militer. "Banyak pengalaman yang bisa di pelajari khususnya warga sipil yang ikut dalam penjelajahan dan penelitian Gunung Bondang. Seperti cara berkemah dengan nyaman dan menggunakan peralatan ala militer dalam bertahan hidup dalam hutan," terang Joko. Sekembalinya tim ke desa tempat awal mereka berangkat langsung di sambut dengan upacara adat Pembersihan dengan pemberian gelang seperti di awal penyambuatan. Dilanjutkan pembentangan kain di atas kepala seluruh tim ekspedisi dan beberapa orang memecahkan piring putih sebagai tanda pelepasan pengaruh negatif dari makhluk gaib gunung Bondang. Ritual ke empat yang juga adalah ritual adat terakhir setelah melakukan penjelajahan ditutup dengan pesta kecil dengan makan dan minum bersama. (Sumber Kalteng Pos)
"
Source : http://www.backpackerborneo.com/2012/07/catatan-tim-ekspedisi-katulistiwa-di.html
         Demikianlah kupsan kita tentang Catatan Tim Ekspedisi Katulistiwa di Gunung Bondang, Murung Raya ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca. Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Tags:
0 Responses to “Catatan Tim Ekspedisi Katulistiwa di Gunung Bondang, Murung Raya”
Posting Komentar