Senin, 01 Februari 2016

Bahan Presentasi

2.1 Pengertian Annelida
Annelida berasal dari bahasa latin, yaitu (annulus artinya cincin) atau cacing gelang kelompok ini adalah merupakan hewan tripobistik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata). Namun annelida merupakan hewan struktur. Tubuhnya paling sederhana. Filum annelida mencakup berbagai jenis cacing yang mempunyai rua-ruas sejati, seperti nereis, cacing tanah dan lintah (Suwignyo, 2005: 6).

Filum Annelida terbagi atas tiga kelas yaitu :
1. Polychaeta (Cacing berambut banyak)
2. Olygochaeta(Cacing berambut sedikit)
3. Hirudinae

2.2 Kelas Polychaeta

Polychaeta(berasal dari kata poly=Banyak; chaeta=rambut),merupakan cacing yang memiliki banyak rambut. Polychaeta adalah kelas cacing annelida yang umumnya hidup di air. Seluruh permukaan tubuh polychaeta mengandung rambut-rambut kaku atau setae yang dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku, bersegmen-segmen, tetapi segmen-segmen itu tetap bergandengan dan terkoordinasi yang disebut metameri (Jassin, 1952: 65). Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu kemerah-merahan. Setiap segmen tubuh polychaeta dilengkapi dengan sepasang alat gerak atau alat berenang yang disebut parapodia. Alat ini pun berperan sebagai alat pernafasan.

2.3 Ciri tubuh Polychaeta
Tubuh cacing ini beruas-ruas, setiap ruas tubuh ada 2 pasang kaki, setiap kaki ada rambut. Cacing ini sering disebut poliket. Tubuh cacing ini terbagi 3, yang terdiri dari kepala, badan, dan ekor. Tubuhnya memanjang dan mempunyai segmen, setiap segmen mempunyai parapodia dan setiap parapodia memiliki setae, kecuali pada segmen terakhir. Ukurannya 2 mm sampai beberapa meter. Cacing ini berkembang biak melalui bertelur yang disimpan dalam ruas tubuh cacing jantan hingga menghasilkan larva. Di samping itu, poliket juga dapat berkembang biak dengan cara tidak kawin membentuk tunas dan memotong tubuhnya. Cara hidup poliket merayap pada celah batu karang, membuat lubang dalam pasir atau lumpur, serta membentuk selubung. Ruas tubuh cacing jantan berwarna putih dan yang betina berwarna jingga.



2.4 Habitat
Polychaeta hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang Surut air laut.

2.5 Reproduksi
Polychaeta berreproduksi dengan cara seksual. Pembuahanya dilakukan di luar tubuh menjadi larva yang di sebut trakofora. Larva akan menuju ke dorsal perairan dan tumbuh menjadi cacing muda.




Gambar 25. A. Polychaeta dengan parapodia B. Polychaeta dengan bagian tubuh.



2.6 Contoh polychaeta
Contoh jenis Polychaeta antara lain calm worm,

cacing sorong, cacing wawo,cacing palolo dan nereis sp salah satu spesies poliket yaitu cacing Lur atau Nereis sp merupakan jenis polychaeta yang umum digunakan sebagai pakan alami pada usaha budidaya udang secara intensif, karena jenis ini memiliki kandungan nutrisi tinggi bagi pertumbuhan udang windu dan meningkatkan mutu udang (Suwignyo dkk, 1997;Yuwono, 2004; Ariawan dkk, 2004). Menurut Yuwono (2003), cacing lur (Nereis sp) mengandung: Protein (56, 29 %), Asam lemak tak jenuh (11,32%), dan sisanya asam-asam amino essensial.



2.7 Kesimpulan
Dari hasil makalah kami ini dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Polychaeta merupakan kelas dari annelida.
2. Tubuhnya beruas-ruas,memiliki banyak bulu diseluruh tubuh.
3. Habitanya di air laut dan dipesisir pantai umumnya tertimbun di dalam pasir.
4. Memiliki sepasang alat gerak yang disebut dengan parapodia.
5. Parapodia juga digunakan sebagai alat pernafasan.
6. Reproduksinya dilakukan secara seksual dengan cara menghasilkan larva.
7. Polychaeta memiliki tampilan warna yang menarik.
8. Manfaat polychaeta diantaranya sebagai umpan untuk memancing dan juga sebagai makanan udang.






Daftar Pustaka

Jassin, M. 1982. Sistem Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya.
Suwignyo, S. 2005. Avertebrata Air. Jakarta: Penrbar Swadaya.





reff : http://aneukbiology.blogspot.com/2010/01/pembahasan.html

Tags:

0 Responses to “Bahan Presentasi”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan artikel via email

© 2013 Ruang Inspirasi 2015. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks