Minggu, 31 Januari 2016
Eksistensialisme menurut Kirkegaard
Minggu, 31 Januari 2016 by Alfanet Fx
Nama : Felicia Nathania
NIM : 705140018
Pertemuan ke 10
Jumat, 3 September 2014
Dosen :Dr. Raja Oloan Tumanggor
Eksistensialisme menurut Kirkegaard
Apa itu eksistensialisme?
} Aliran filsafat yang pokok utamanya adalah manusia dan cara beradanya yg khas di tengah makhluk lainnya.
} Jiwa eksistensialisme ialah pandangan manusia sbg eksistensi.
} Etimologis: ex= keluar, sistentia (sistere)=berdiri. Manusia bereksistensi = manusia baru menemukan diri sbg aku dengan keluar dr dirinya.
} Pusat diriku terletak di luar diriku. Ia menemukan pribadinya dg seolah2 keluar dr dirinya sendiri dan menyibukkan diri dg apa yg diluar dirinya.
} Hanya manusialah bereksistensi. Eksistensi tdk bisa disamakan dg ?berada?. Pohon, anjing berada, tapi tidak berseksistensi.
} Eksistensialisme dr segi isi bukan satu kesatuan, tapi lebih merupakan gaya berfilsafat.
} Beberapa tokoh filsafat yg menganut gaya eksistensialisme, a.l.: Kierkegaard, Edmund Husserl, Martin Heidegger, Gabriel Marcel, Jean Paul Sartre, dll.
} Sulit menyeragamkan defenisi mengenai eksistensialisme, krn adanya perbedaan pandangan mengenai eksistensi itu sendiri.
} Namun satu hal yg sama: filsafat hrs bertitik tolak pd manusia konkrit, manusia sbg eksistensi, maka bagi manusia eksistensi mendahului esensi.
Ciri-ciri eksistensialisme
? Motif pokok adalah eksistensi, cara manusia berada. Hanya manusia bereksistensi.
? Bereksistensi hrs diartikan scr dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan diri scr aktif, berbuat, menjadi, merencanakan.
? Manusia dipandang terbuka, belum selesai. Manusia terikat pd dunia sekitarnya, khususnya pd sesamanya.
? Memberi penekanan pd pengalaman konkrit.
Biografi Kierkegaard?
? Soren Aabye Kierkegaard (5 Mei 1813-11 November 1855) adalah seorang filsuf dan teolog abad ke-19
? berasal dari Denmark.
? Kierkegaard sendiri melihat dirinya sebagai seseorang yang religius dan seorang anti-filsuf.
? Sekarang ia dianggap sebagai bapaknya filsafat eksistensialisme.
? Kierkegaard menjembatani jurang yang ada antara filsafat Hegelian dan apa yang kemudian menjadi Eksistensialisme.
? Kierkegaard terutama adalah seorang kritikus Hegel pada masanya dan apa yang dilihatnya sebagai formalitas hampa dari Gereja Denmark. Filsafatnya merupakan sebuah reaksi terhadap dialektik Hegel.
? Sempat menjauh dr temannya dan agama.
? Sempat bertunangan dg Regina Olsen, tp tdk jadi menikah.
? 1849 kembali lagi ke agamanya (Kristen).
? Meninggal 1855 sbg org religius dan dipandang sbg tokoh di gerejanya.
? Dia dikenal sbg bapa eksistensialisme, aliran filsafat yg berkembang 50 thn setelah kematiannya.
Pokok-pokok ajaran Kierkegaard
? Kritik thdp Hegel: Kierkegaard memandang Hegel sbg pemikir besar, tp satu hal yg dilupakan Hegel ? menurut Kierkegaard ? adalah eksistensi menusia individual dan konkret. Manusia tdk dpt dibicarakan ?pd umumnya? atau ?menurut hakekatnya?, krn manusia pada umumnya tdk ada.
? Yang ada itu adalah manusia konkret yg semua penting, berbeda dan berdiri di hadapan Tuhan. Manusia itu eksistensi.
? Eksistensi berarti bagi Kierkegaard: merealisir diri, mengikat diri dg bebas, dan mempraktekkan keyakinannya dan mengisi kebebasannya.
? Hanya manusia bereksistensi, krn dunia, binatang dan sesuatu lainnya hanya ?ada?. Juga Tuhan ?ada?. Tapi manusia hrs bereksistensi, yakni menjadi (dlm waktu) seperti ia (akan) ada (secara abadi).
? Ada tiga cara bereksistensi: tiga sikap thdp hidup, yaitu: sikap estetis, sikap etis dan sikap religius.
? Sikap estetis: Merengguh sebanyak mungkin kenikmatan, yg dikuasai oleh perasaan. Cara hidup yg amat bebas. Manusia hrs memilih hidup terus dg kenikmatan atau meloncat ke tingkat lebih tinggi lewat pilihan bebas.
? Sikap etis: Sikap menerima kaidah2 moral, suara hati dan memberi arah pd hidupnya. Ciri khasnya menerima ikatan perkawinan. Manusia sdh mengakui kelemahannya, tp belum melihat cara mengatasinya. Bila ia mengakui butuh pertolongan dr atas, maka ia loncat ke sikap hidup religius.
? Sikap religius: Berhadapan dg Tuhan, manusia sendirian. Krn manusia religius percaya pada Allah, maka Allah memperlihatkan diriNya pada manusia. Percaya model A ialah Allah hadir dimana-mana. Yang sukar adalah percaya model B: percaya bhw Allah menerima wajah manusiawi dlm Yesus agar bs berjumpa dg Dia. Kita percaya model B, bila kita percaya bhw kita yg lahir dlm waktu bisa menjadi abadi. Kita bs menjadi spt yang kita percayai.
Manusia menjadi spt yg dipercayainya
? Pernyataan Parmenides hingga Hegel: ?Berpikir sama dengan berada? ditolak oleh Kierkegaard, krn menurutnya ?percaya itu sama dengan menjadi?. Disini dan kini manusia percaya dan menentukan bagaimana dia akan ada scr abadi. Manusia memilih eksistensinya entah sebagai penonton yg pasif, atau sebagai pemain/individu yg menentukan sendiri eksistensinya dg mengisi kebebasannya.
Waktu dan keabadian
? Setiap org adalah campuran dr ketakterhinggaan dan keterhinggaan. Manusia adalah gerak menuju Allah, tp juga terpisah/terasing dr Allah. Manusia dpt menyatakan YA kpd Tuhan dlm iman, atau mengatakan TIDAK. Jika ia mengatakan YA, ia akan menjadi yg ia ada. Manusia hidup dlm dlm dua dimensi sekaligus: keabadian dan waktu. Kedua dimensi itu bertemu dlm ?saat?. Saat adalah titik dimana waktu dan keabadian bersatu. Kita menjadi eksistensi dlm saat, yaitu saat pilihan. Pilihan itu suatu ?loncatan? dr waktu ke keabadian.
Subyektivitas dan eksistensi sbg tugas
? Eksistensi manusia bukan sekadar suatu fakta, tp lebih dr itu. Eksistensi manusia adalah tugas, yg hrs dijalani dg kesejatian shg org tdk tampil dg semu. Bila eksistensi suatu tugas, ia hrs dihayati sbg suatu yg etis dn religius. Eksistensi sbg tugas disertai oleh tanggungjawab. Tdk spt berada dlm massa, eksistensi sejati memungkinkan individu memilih dan mengambil keputusan sendiri. Utk itulah Kierkegaard menganggap subyektivitas dan eksistensi sejati itu suatu tugas.
Publik dan individu
? Pendapat umum kerap didukung oleh khalayak ramai yg anonim belaka. Publik bagi Kierkegaard hanya abstraksi belaka, bukan realitas. Publik menjadi berbahaya bila itu dianggap nyata.
? Org sering berusaha menggabungkan diri dlm kelompok dg mengumpul tanda tangan. Ini bukti org itu tdk berani tampil sendiri scr berarti. Mereka itu org2 lemah. Mengandalkan diri pd kekuatan numerik. Ini adalah kelemahan etis. Kierkegaard bukan menolak adanya kemungkinan bagi manusia utk bergabung dg yang lain. ?Hanya setelah individu itu mencapai sikap etis barulah penggabungan bersama dpt disarankan. Kalau tdk, penggabungan individu yg lemah sama memuakkan seperti perkawinan antara anak2?
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/S%C3%B8ren_Kierkegaard
Dan KBK blok Filsafat Universitas Tarumanagara
reff : http://felicianathaniapsi.blogspot.com/2014/10/eksistensialisme-menurut-kirkegaard.html Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Eksistensialisme menurut Kirkegaard”
Posting Komentar