Selasa, 01 Desember 2015

untuk mu yg ku damba...

I
kenapa kau anggap berlebihan,
Sedang kaupun tak tau rasa ini,
Rasa dimana mentari enggan memancarkan sinarnya,
Sedang rembulan hanya mampu menangis dalam pekat'a malam,
merindukan secercah sinar untuk menemani binatang malam yg bernyanyi memecah kesunyian,

Ya, udara malam ini terlalu segar untuk ku hirup seorang diri dengan berbalut kain sarung sambil menikmati secangkir air hangat tawar dan sebatang rokok yg tiba2 menjadi tawar juga.

'pun kemudian kulantunkan sebait kenangan saat bara itu menyala didalam dada, sebelum kesunyian ini membekukan bara itu menjadi sebongkah es kecil seperti yg sering dipakai orang untuk segelas minuman keras...

Lalu apa yg harus aku lakukan agar sinar mu hangat membelai kulitku dan kembali menyalakan bara api dalam dada ini?

Timbul, jaksel
Feb-2/11 02.12 WIB

II
kini yang ku damba dengan segala lika-likunya mencoba menengelamkan diri ditengah lautan kehidupan, mencoba bersembunyi dibalik guguran ranting pohon yang mengambang di depan mataku...
aku masih disini menanti kata setia yang menjadi komitmen kita ke masa depan...

Timbul, Feb-07/11



reff : http://dokuart.blogspot.com/2012/09/untuk-mu-yg-ku-damba.html

Tags:

0 Responses to “untuk mu yg ku damba...”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan artikel via email

© 2013 Ruang Inspirasi 2015. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks