Kamis, 26 Februari 2015

Masih Perlukah Subsidi BBM Dicabut?

Halo apa kabar Sobat semua ?, tentunya Sobat semua pasti dalam keadaan sehat wal'afiat tidak kurang satu apapun. Kali ini kita akan membuka topik tentang Masih Perlukah Subsidi BBM Dicabut?."

Alasan utama pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) adalah untuk mengefektifkan dan mengurangi pembebanan yang tidak perlu di APBN. Coba kita lihat fakta isi APBN-P 2014.
-Subsidi total sebesar Rp 403 Triliun, terdiri dari subsidi BBM Rp 246 Triliun, listrik 104 Triliun, non-energi 53 Triliun.
-Beban cicilan utang ke luar negeri, terdiri dari cicilan pokok Rp 248 Triliun, cicilan bunga Rp 135 Triliun. (Total hutang hingga September 2014 ada Rp 2602 Triliun)

Menurut saya sih, berhentilah berhutang atas nama negara. Inilah akibatnya jika tiap tahun harus berhutang dengan bunga yang tinggi sekali, coba hitung, hampir 50%. Rakyat kecil yang skala ekonominya jauh dari angka Triliunan jadi korban.

Alasan sampingan untuk mencabut subsidi BBM adalah untuk mencegah subsidi yang salah sasaran. Mestinya untuk rakyat kecil, kok malah lebih banyak orang kaya yang menikmati. Coba kita lihat beberapa data aktual ini.
-Menurut data BPH Migas 2013, pengguna BBM bersubsidi adalah 1% angkutan laut, 2% rumah tangga, 5% perikanan, 92% transportasi darat.
-Transportasi darat pengguna BBM tersubsidi terdiri dari sepeda motor 40%, mobil pribadi 53%, mobil barang 4%, bus 3%.
-Data Susenas 2010, pengguna BBM terdiri dari rakyat kelompok menengah bawah dan miskin 65%, menengah 27%, menengah atas 6%, kaya 2%.
-Data Korlantas Polri 2013, jumlah kendaraan di Indonesia ada 104 juta unit. Terdiri dari sepeda motor 83%, mobil penumpang 10%, mobil barang 5%, bus 2%, sisanya kendaraan khusus.

Lihatlah data diatas. Jumlah pengguna sepeda motor mewakili sekitar 80 juta penduduk. Subsidi BBM sebesar Rp 89 Triliun dinikmati oleh mereka. Disinilah basis menengah ke bawah.
Sedangkan pengguna mobil pribadi mewakili sekitar 10 juta penduduk. Subsidi BBM sebesar Rp 116 Triliun dinikmati oleh mereka. Disinilah basis menengah keatas.

Larang saja BBM bersubsidi untuk mobil. Atau ikuti saran Rizal Ramli menurunkan angka oktan BBM bersubsidi sebagai seleksi alam. Itu kalau memang mau subsidinya tepat sasaran. Jangan cari gampangnya saja.

"
Source : http://retakgading.blogspot.com/2014/12/masih-perlukah-subsidi-bbm-dicabut.html

         Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, dengan penuh harapan semoga kita semua dapat mengambil intisari dari pembahasan Masih Perlukah Subsidi BBM Dicabut? ini. Kurang lebih nya kami mohon maaf.

Tags:

0 Responses to “Masih Perlukah Subsidi BBM Dicabut?”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan artikel via email

© 2013 Ruang Inspirasi 2015. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks